TUJUH BELASAN, sebuah istilah yang akrab terdengar setahun sekali di republik ini. Istilah tujuh belasan melambangkan tanggal 17 Agustus setiap tahunnya yang diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai hari kemerdekaan. Tanggal itu juga menjadi hari lahir bangsa ini yang memproklamirkan kemerdekaannya, terlepas dari penjajahan. Setiap tahunnya, tujuh belasan menjadi tanggal keramat, karena banyak peristiwa di balik peringatan yang telah memakan korban jiwa, harta dan benda, melalui gerakan perjuangan tiada henti selama berabad-abad untuk lepas dari belenggu kolonialisasi penjajah...
Tahun ini, 64 tahun sudah bangsa Indonesia merdeka. Banyak cara dan kegiatan yang dilakukan untuk mengenang dan memperingati detik-detik bersejarah bagi bangsa ini. Sebelum, saat, maupun sesudah hari tanggal tujuh belas bulan Agustus, anak bangsa memeriahkannya dengan berbagai macam cara. Dari mulai perlombaan, karnaval atau pawai, pameran, pesta rakyat sampai upacara dan ziarah ke makam pahlawan.
Tujuh belasan menjadi bermakna tiap tahunnya, walaupun berbeda momentum dan konteks ungkapan yang ingin disampaikan. Hal ini berkaitan dengan laju perkembangan bangsa dari tahun ke tahun, seiring dengan dinamikia sosial politik negara demokrasi ini. Disamping itu juga, kebijakan negarawan dan perhatian serta kepedulian multi stakeholder dalam menyikapi arti peringatan tujuh belasan, turut memberi warna peringatan kemerdekaan itu sendiri.
Ah..., yang terpenting adalah tujuh belasan setiap tahunnya tetap meriah. Di sana sini diadakan perlombaan rakyat, seperti panjat pinang, lari karung, sepeda hias, makan kerupuk, dan lain-lain. Pesta rakyat digelar pada siang dan malam harinya, dimana berduyun-duyun masyarakat ramai menghadirinya. Pawai dan karnaval menjadi tontonan yang menghibur serta ditunggu masyarakat yang rela berjam-jam berdiri di pinggir jalan, berpanas-panas...
Ah..., bangsa ini memang sederhana dan mengagumkan. Merah putih melambai berkibar gagah di tiang-tiang depan rumah, kantor dan tempat umum. Hiasan rumah dan kantor juga didominasi warna merah dan putih. Setiap tujuh belasan, lautan merah putih bertebar di segenap penjuru tanah air. Merah putih ada dimana-mana, di gunung dan pantai, di hutan dan pemukiman, bahkan di laut dan udara...
Tujuh belasan selalu meninggalkan cerita lucu, namun heroik. Tujuh belasan juga mampu membuat bangsa ini hening sesaat mengenang detik-detik proklamasi, untuk kemudian hiruk-pikuk dalam keramaian acara rakyat. Semoga setiap tujuh belasan tetap meriah, tetap dikenang, tetap ada merah putih berkibar...
Salam PALM
Selasa, 18 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar