MASJID AGUNG biasanya merupakan sebutan untuk tempat ibadah (masjid) yang besar atau masjid tertua di suatu wilayah. Setiap kota di negeri ini yang penduduknya mayoritas beragama Islam, dapat dijumpai satu masjid yang menjadi sentra peribadatan umat muslim bernama Masjid Agung. Setiap masjid memiliki ciri khas arsitektur yang berbeda, apalagi berdirinya masjid tersebut seiring dengan sejarah negeri ini yang dahulu penduduknya mayoritas beragama Hindu. Makanya, untuk sebutan masjid tua atau besar masih memakai istilah Hinduisme, agung yang artinya besar...
Foto di atas adalah Masjid Agung Kota Lubuklinggau, sebuah kota yang orbitasinya paling jauh dari ibukota Provinsi Sumatera Selatan, Palembang. Berjarak 365 kilometer perjalanan darat, yang dapat ditempuh sekitar 6 jam dari Palembang, melalui jalan lintas tengah sumatera ke arah Provinsi Bengkulu.
Lubuklinggau merupakan kota sedang dari pemekaran Kabupaten Musi Rawas pada tahun 2003, dimana sebelumnya Lubuklinggau merupakan ibukota Kabupaten Musi Rawas. Sejak otonomisasi, banyak daerah di republik ini yang dimekarkan, termasuk Musi Rawas dan Lubuklinggau.
Sebenarnya di Kota Lubuklinggau ketika masih menjadi ibukota Kabupaten Musi Rawas, telah memiliki Masjid Agung (lama) di depan kantor Polres. Dan setelah pemekaran, didirikan lagi Masjid Agung (baru) di pusat kota, sebelah lapangan Merdeka. Karena Masjid Agung (lama) adalah aset Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang belum diserahkan ke Pemerintah Kota Lubuklinggau.
Selain Masjid Agung, aset dan fasilitas lainnya juga masih banyak yang belum serah terima. Seperti terminal bus, perkantoran, lapangan terbang, gedung olahraga dan stadion. Masing-masing meng"klaim" bertanggung jawab terhadap aset tersebut.
Untung saja Makam Pahlawan tidak dibagi dua, atau dibuat lagi Makam Pahlawan (baru). Atau, Bukit Sulap yang menjadi ikon dan lambang kedua daerah baik Musi Rawas maupun Lubuklinggau, tidak dibelah dua atau dicari Bukit Sulap (baru).
Masjid Agung yang idealnya selain tempat peribadatan, juga menjadi sentra pemersatu umat muslim di suatu wilayah. Bukan persaingan "prestise" atau rebutan aset. Bukan juga sebagai wacana saling pamer kemegahan dan ke"agung"an...
Jadilah contohnya Masjid Agung Lubuklinggau dan Masjid Agung Musi Rawas yang hanya berjarak kurang dari 1 kilometer saja, terpisah oleh rel kereta api, terminal dan pasar inpres. Sungguh ironi, dan bertendensi arogansi kekuasaan semata...
Salam PALM
Jumat, 28 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar