Tradisi ziarah memang lebih ramai dilakukan saat akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan dimana umat muslim berpuasa, bulan dimana konon syetan "dirantai" dan bulan dimana "penghuni kubur" diistirahatkan dari siksa kubur...
Namun paling tidak, dengan tradisi ziarah, sehari sebelum puasa, pemakaman umum terlihat bersih, sejuk dan ramai dikunjungi penziarah. Kepulan asap dari pembakaran rumput kering dan sisa seresah daun kamboja kering, menjadi "wallpaper" yang menakjubkan, sekaligus berbau mistis...
Apapun makna dibalik, tersirat dan tersuratnya, tradisi ziarah tetap memberikan hal-hal yang baik bagi umat manusia. Bagaimana dia memperlakukan orang yang sudah lebih dahulu meninggal, begitu juga dia nanti jika saatnya tiba...
Maka ketika kita tidak ada waktu sedikitpun untuk berziarah, membawa air, kembang dan sapu lidi ke makam keluarga, ada banyak cara ziarah lainnya. Paling tidak saat selesai sholat, do'a kita panjatkan kepada orang tercinta yang telah berpulang...
"Allahumma firli zunubi waliwalidaiya,
warham humma kama robbayani soghiroh..."
Salam PALM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar