Jumat, 21 Agustus 2009

TRADISI ZIARAH

TRADISI ZIARAH menyambut bulan suci Ramadhan bagi umat muslim telah berlangsung sejak dahulu. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari tradisi ziarah tersebut, baik pelajaran tentang cara menghargai anggota keluarga walaupun sudah meninggal dunia, tentang mengingat bahwa setelah hidup pasti datang mati, tentang ungkapan rasa sayang dengan cara mendoakan orang tua atau kerabat yang telah lebih dahulu berpulang ke alam barzah...

Tradisi ziarah memang lebih ramai dilakukan saat akan memasuki bulan suci Ramadhan. Bulan dimana umat muslim berpuasa, bulan dimana konon syetan "dirantai" dan bulan dimana "penghuni kubur" diistirahatkan dari siksa kubur...

Namun paling tidak, dengan tradisi ziarah, sehari sebelum puasa, pemakaman umum terlihat bersih, sejuk dan ramai dikunjungi penziarah. Kepulan asap dari pembakaran rumput kering dan sisa seresah daun kamboja kering, menjadi "wallpaper" yang menakjubkan, sekaligus berbau mistis...

Apapun makna dibalik, tersirat dan tersuratnya, tradisi ziarah tetap memberikan hal-hal yang baik bagi umat manusia. Bagaimana dia memperlakukan orang yang sudah lebih dahulu meninggal, begitu juga dia nanti jika saatnya tiba...

Maka ketika kita tidak ada waktu sedikitpun untuk berziarah, membawa air, kembang dan sapu lidi ke makam keluarga, ada banyak cara ziarah lainnya. Paling tidak saat selesai sholat, do'a kita panjatkan kepada orang tercinta yang telah berpulang...

"Allahumma firli zunubi waliwalidaiya,
warham humma kama robbayani soghiroh..."

Salam PALM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar