Kamis, 13 Agustus 2009

KAMPOENG TANI GATHERING

KAMPOENG TANI GATHERING adalah salah satu strategi kegiatan yang menjadi media untuk mensosialisasikan produk pertanian kepada masyarakat luas, terutama pelaku bisnis yang berkaitan langsung dengan komoditas pasca panen pertanian. Kegiatan ini juga menjadi wahana bagi petani untuk lebih termotivasi dalam berusahatani dengan bertemu dan berdiskusi antar petani, sampai mengadakan kesepakatan dengan calon pembeli (buyer) produk, yang pada intinya lebih membuka akses pasar...

Adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara, yaitu Pertamina melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang memiliki awarness kepada petani dengan program bantuan kredit berbunga ringan. Dengan dibantu fasilitasi pendampingan oleh Lembaga Agribisnis Mitra (Agrim), PKBL sudah menyalurkan bantuan kredit bagi banyak petani di wilayah Sumatera Bagian Selatan, tidak hanya bagi usahatani, bahkan juga usaha kecil dan menengah lainnya yang membutuhkan stimulan modal pengembangan usaha.

Dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah PT. Pertamina (Persero) menitik beratkan pada peningkatan usaha dan peningkatan nilai tambah serta kesempatan kerja, agar terwujud suatu industri kecil yang tangguh dan kuat sehingga dapat dan mampu berperan sekaligus sebagai komponen penting dalam membantu pemerintah untuk menciptakan stabilitas perekonomian nasional.

Program PKBL PT. Pertamina (Persero) bertujuan untuk meningkatkan roda gerak ekonomi sehingga mensejahterakan rakyat melalui kemitraan antara BUMN dengan usaha kecil termasuk koperasi. Komitmen Pemerintah melalui BUMN dalam hal ini PT. Pertamina (PERSERO) adalah menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha kecil untuk dapat berkembang dengan memanfaatkan peluang, kemudahan dan keberpihakan pemerintah. Pada gilirannya diharapkan para mitra dapat memberdayakan dirinya sendiri (mandiri) dan mampu berperan aktif dalam upaya memenangkan persaingan pasar terutama dalam era globalisasi.

Penciptaan lingkungan usaha yang kondusif sebagian besar dapat dipenuhi oleh ketersediaan dana, dengan demikian cakupan penerima Program Kemitraan dan Bina Lingkungan akan lebih luas dan memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang pada gilirannya merupakan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Sosial Responsibility). Diharapkan kegiatan ini akan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta membantu pemerintah membuka lahan pekerjaan bagi usia produktif yang tidak memiliki pekerjaan, yang berarti juga ikut berperan dalam mengentaskan kemiskinan.

Penyaluran kredit yang telah dilakukan oleh PKBL PT. Pertamina (Persero) Region II Sumbagsel di wilayah Provinsi Sumatera Selatan yaitu di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Kota Lubuklinggau, Musi Rawas (Mura), Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Lahat dan Kota Pagar Alam. Sedangkan di wilayah Provinsi Lampung yaitu di Liwa (Lampung Selatan), di Provinsi Bengkulu yaitu di Curup (Rejang Lebong), di Provinsi Jambi yaitu di Kota Jambi, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, dan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu di Bangka Tengah dan Bangka Induk.

Penyaluran kredit tersebut difasilitasi oleh lembaga pendamping, yaitu Lembaga Agribisnis Mitra (Agrim). Lembaga ini selain sebagai mediator penyaluran kredit, juga sebagai fasilitator kelompok tani mitra dalam penguatan kelembagaan dan pasca produksi, sampai kepada pengembalian kredit tepat waktu.

Lembaga Agrim, menjembatani keinginan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup dan melalui penyaluran kredit dari PKBL PT. Pertamina (Persero) Region II Sumbagsel untuk petani, secara tidak langsung juga ikut berperan dalam mensukseskan Visi dan Misi Provinsi Sumatera Selatan sebagai Lumbung Pangan Nasional khususnya, dan Sumbagsel umumnya.

Program penyaluran kredit untuk petani ini akan sangat sulit diukur tingkat keberhasilannya tanpa adanya kegiatan pendampingan di lapangan. Untuk itu sebagai bagian dari program kemitraan ini, Lembaga Agrim mendampingi petani mitra binaan Pertamina untuk peningkatan kualitas hidup petani, sedangkan di fihak Pertamina sendiri adalah sebagai kegiatan untuk mengamankan kredit yang telah dikucurkan agar tidak disalahgunakan oleh mitra.

Setelah berjalan, program kemitraan Pertamina dengan kelompok tani mitra yang difasilitasi oleh Lembaga Agrim, petani telah sampai kepada kegiatan pasca produksi usahatani dalam rangka pengembalian kredit. Pasca produksi tersebut lebih dititikberatkan kepada pemasaran produk sehingga mendatangkan nilai ekonomis dan kemanfaatan secara simultan (benefit value).

Sebagai salah satu strategi untuk membantu petani mitra mencapai maksud di atas, maka dipandang perlu dijembatani antara petani sebagai produsen dengan pasar sebagai konsumen, melalui sebuah kegiatan fasilitasi bernama “Kampoeng Tani Gathering 2009”. Kegiatan yang include di dalamnya adalah pameran (expo), pusat informasi (information center) dan lokakarya serta temu agribisnis (gathering).

Akankah kegiatan "Kampoeng Tani Gathering 20009" tersebut dapat memberikan dampak (impact point) bagi petani khususnya, dan bagi masyarakat luas umumnya? Kita tunggu...

Salam PALM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar