Rabu, 05 Agustus 2009

IBU TANI (sebuah dedikasi)

IBU TANI adalah sebutan untuk petani perempuan. Ibu tani menjadi bagian tak terpisahkan dari sistem bertani di seluruh belahan dunia, bahkan 70 % petani adalah ibu tani. Namun ironisnya, sebagian besar ibu tani dimarjinalkan hanya sebagai komplement, pelengkap sistem pertanian, atau hanya menjadi buruh tani. Dan yang lebih memprihatinkan, nasib ibu tani di beberapa wilayah, tak lebih dari "budak" egoisme dari dominasi pria yang adalah para suami, atau pak tani...

dan ketika fajar belum menyingsing,
sang ibu memasak air dan menanak nasi...

dan ketika fajar menyingsing,
sang ibu membangunkan suami dan anak-anaknya...

dan ketika air telah mendidih,
segelas besar kopi menghangatkan tenggorokan suami...
seteko teh tubruk agak pahit, karena kurang gula, membasahi lidah anak-anaknya, anak-anak tani...

dan ketika nasi telah masak,
dibungkusnya dengan daun pisang bersama rebusan daun ubi,
yang dimasak bersama dalam satu wadah ketika menanak nasi...

nasi dan rebus daun ubi,
bersama air masak di dalam teko,
dibawa ibu ke sawah, tempat asal nasi dan daun ubi...

ketika matahari belum terlihat penuh,
temaram pagi yang dingin masih menyelimuti,
bersama rinai embun dan halimun yang menggantung,
ibu, suami dan anak-anaknya beriringan meniti pematang...

ketika matahari mulai membagi cayaya lembutnya,
cangkul dan arit memecah lumpur, membabat gulma,
mengalirkan air irigasi demi harapan musim panen nanti...

ketika matahari bersinar tinggi di atas kepala,
nasi, rebus daun ubi, ditambah ikan bakar tangkapan anak-anak di irigasi,
menjadi sajian ibu di atas tikar lapuk, bernaung atap ilalang pondok bambu yang hampir rubuh...

ketika matahari akan istirahat di ufuk barat,
ibu berkemas, suami merokok, anak-anak mandi di irigasi,
dengan keranjang di punggung, dibawanya semua yang dapat dibawa ke rumah,
untuk malam nanti, untuk esok pagi, untuk hari-hari seperti hari ini, lagi...

ibu tani, buruh suami...
ibu tani, bunda anak-anak tani...
ibu tani, ibu pertiwi...

ibu tani, tidak mengenal teknologi...
ibu tani, tetap buruh suami...
ibu tani, tetap bunda anak-anak tani...
kemarin, hari ini, esok, entah nanti...

Salam PALM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar