ALYA AISYAH MAHARANI is my little angel. Tanggal 4 September, hari ini tepat berusia 3 tahun 3 bulan, karena Alya lahir tanggal 4 Juni 2006. Tanggal dimana saat kuterima gaji pertama sebagai pengganti antar waktu komisioner KPU Kota Lubuklinggau. Bidadari kecilku lahir normal di klinik Permata Bunda. Lengkap sudah kebahagiaan keluarga kecilku, karena anak pertamaku laki-laki, Alfi Aushaf Fernanda, dan pelengkapnya adalah adik perempuannya, Alya.
Sebagai perempuan kecil, Alya sangat manja dan kenes. Apalagi dari sebelah keluarga bundanya, isteriku, Alya satu-satunya (sekarang) cucu perempuan. Sementara dari sebelah keluargaku, Alya merupakan cucu kedua perempuan, setelah anak perempuan dari kakak kandungku yang tua.
Memang, dua keluarga ini "irit perempuan". Bunda Alya saja, satu-satunya anak perempuan dari tiga bersaudara. Sepupunya kebanyakan laki-laki, sepupu Alya juga banyak laki-laki. Jadilah Alya gadis kecil yang tomboy, ikut prilaku abangnya Alfi dan kakak-kakak sepupunya.
Lucunya, prilaku tomboy Alya, adalah gambaran masa kecil bundanya, Vera Yulita. Seperti kata orang tua, air hujan tidak akan jatuh jauh dari cucurannya. Alya memang tomboy, tapi manja.
Namun dibalik sifat manjanya, ternyata Alyaku cukup "girly". Terlihat ketika habis mandi, Alya minta didandani oleh bundanya agar terlihat selalu cantik. Sampai-sampai lipstik bundanya diminta untuk dipakai juga oleh Alya.
Ketika ada tetamu, Alya terlihat membantu bundanya menyiapkan air dan pengganan untuk tamu. Hal ini sering membuat tamu-tamuku senyum melihat tingkah Alya, apalagi jika tamuku tidak punya anak perempuan, sehingga bertambah ingin mereka dapat anak perempuan.
Alya juga sangat perhatian dengan aku, bundanya dan abangnya. Setiap ada kesempatan pasti kami berdua ngobrol, baik langsung atau lewat telepon, layaknya Alya sudah besar saja. Misalnya celotehnya di telepon yang selalu bikin gregetan, "ayah dimana, lagi apa, sama siapa...?" Persis dialog dalam tayangan sebuah iklan tivi.
Jika bunda atau abangnya sakit, Alya pasti sangat perhatian. Sambil memegang kening atau tangan bunda atau abangnya, Alya bertanya, "sakit ya, itulah jangan nakal, diam ya, jangan nangis..."
Mmh... Alya memang bidadari kecilku. Celotehnya, senyumnya, tingkah-polahnya, bikin aku selalu rindu bersama-sama dengannya, juga Alfi abangnya dan bundanya, isteriku tercinta. Termasuk ketika Alya menangis, tertawa, ngambek, marah... tetap bidadari ini lucu dan kenes.
Dewasa nanti, ayah dan bunda mau, Alya tetap jadi bidadari keluarga kecil kita. Yang menjaga ayah dan bunda yang nanti renta, serta yang mengingatkan abang Alfi jika jalannya salah. Because Alya is my little angel...
Salam PALM
Jumat, 04 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Om Me ikut jg yo
BalasHapus